Lapora Pajak Lapora Pajak
DBON DBON

Sebanyak 676 Olahragawan Bersaing Ketat Masuk SLOMPN Kemenpora RI

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI melalui Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga menggelar seleksi Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional (SLOMPN) yang dilaksanakan mulai 5 s.d 7 Agustus 2024 dan diikuti oleh 676 calon olahragawan dari seluruh Indonesia. Bertempat di Universitas Pendididikan Indonesia (UPI), Bandung, seleksi penerimaan calon olahragawan Tahun 2024 ini diselenggarakan dalam rangka melaksanakan program pembinaan yang terencana dan terukur dalam kerangka DBON.

Sebanyak 676 Olahragawan Bersaing Ketat Masuk SLOMPN Kemenpora RI Sebanyak 676 Olahragawan Bersaing Ketat Masuk SLOMPN Kemenpora RI

Jakarta: (6/8) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI melalui Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga menggelar seleksi Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional (SLOMPN) yang dilaksanakan mulai 5 s.d 7 Agustus 2024 dan diikuti oleh 676 calon olahragawan dari seluruh Indonesia. Bertempat di Universitas Pendididikan Indonesia (UPI), Bandung, seleksi penerimaan calon olahragawan Tahun 2024 ini diselenggarakan dalam rangka melaksanakan program pembinaan yang terencana dan terukur dalam kerangka DBON.

 

Dalam rangka mewujudkan cita-cita prestasi olahraga Nasional yang lebih tinggi, Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga terus berkomitmen untuk menyiapkan generasi penerus yang berbakat melalui berbagai upaya pembinaan olahraga prestasi yang berjenjang dan berkelanjutan. Langkah-langkah ini telah dirumuskan dengan cermat dalam Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

 

Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional (SLOMPN) yang merupakan Program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) guna pembinaan atlet jangka panjang, menggelar seleksi penerimaan calon olahragawan Tahun 2024 yang dilaksanakan mulai 5 s.d 7 Agustus 2024 di Universitas Pendididikan Indonesia (UPI), Bandung. Seleksi SLOMPN ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan tes. Setelah dinyatakan lolos seleksi administrasi, atlet akan dipanggil untuk tes pengukuran antropometri, tes kemampuan fisik umum, dilanjutkan dengan tes kemampuan spesifik cabang olahraga dan tes keterampilan spesifik cabor. Usai melakukan tes fisik, atlet akan menghadapi tes psikologi dan kesehatan. Seluruh rangkaian tes dilakukan dengan ketat dan terbuka menggunakan standard profil atlet kelas dunia. Peserta yang terkonfirmasi lulus dari tahapan tes, mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pembinaan intensif di SLOMPN.

 

"Kami tidak membatasi kuota, selama memenuhi kriteria yang sudah ditentukan oleh Kemenpora dengan berdasarkan benchmark Internasional, maka bisa diterima." ujar salah satu anggota Tim Penerimaan SLOMPN, Dr. Helmy Firmansyah, S.Pd., M.Pd yang juga merupakan Akademisi UPI.

 

Seluruh pendaftar yang akan mengikuti tes dibagi lokasi pelaksanaannya di empat sentra SLOMPN yakni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Pada tahap pertama, Sentra UPI menyeleksi sebanyak 71 olahragawan dari tiga cabang olahraga, yakni: Renang, Taekwondo dan Senam.

 

"Kami sudah berkomitmen dengan para tim seleksi penerimaan atlet SLOMPN agar tes dilakukan secara fair dan transparan, agar kita bisa mendapatkan atlet-atlet terbaik," ungkap Asisten Deputi Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi Kemenpora, M. Aziz Ariyanto.(arw).

BAGIKAN :
PELAYANAN