Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui program Indonesia Baik, mengundang Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI dalam Talkshow SohIB Bercerita, yang bertajuk “Jadi Atlet, Apakah Menjanjikan? Perjalanan Mencari Bibit Muda”.
Jakarta : (14/9) Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui program Indonesia Baik, mengundang Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI dalam Talkshow SohIB Bercerita, yang bertajuk “Jadi Atlet, Apakah Menjanjikan? Perjalanan Mencari Bibit Muda”. Kemenpora yang diwakili oleh perwakilan dari Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, yakni dr. R Bayu Rahadian, Sp.Kj selaku Analis Kebijakan Ahli Utama.
Talkshow yang diselenggarakan secara online ini juga mengundang Jeremy Dillon Latuheru, mahasiswa Universitas Indonesia yang juga sebagai atlet polo air dan peraih medali emas pada ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024. Talkshow yang dimoderatori oleh Pipit Amalia, seorang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dan juga atlet pencak silat ini diikuti oleh kurang lebih 100 peserta dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam komunitas Sobat Hebat Indonesia Baik (SohIB).
Dalam kesempatannya, Bayu Rahadian menyampaikan, “Sesuai dengan tema talkshow malam ini, perjalanan mencari bibit atlet muda ini luar biasa, sesuai dengan program Kemenpora yakni pembinaan atlet jangka panjang/Long Term Athlete Development (LTAD) mulai dari pemassalan olahraga pada anak-anak usia SD kemudian identifikasi bakat di beberapa provinsi. Atlet potensial yang terpilih kemudian mengikuti Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar di tingkat Kabupaten/Kota atau Provinsi, kemudian Sentra Latihan Olahragawan Muda yang bekerjasama dengan beberapa universitas di Indonesia, atau yang atlet disabilitas mengikuti Sekolah Khusus Olahragawan Disabilitas Indonesia (SKODI), semua bermuara di Cibubur Youth Athlet Training Center (CYATC). Target pembinaan atlet jangka panjang ini yakni meraih medali pada Olimpiade dan Paralimpiade.” Ungkap Bayu Rahadian.
Bayu Rahadian juga menambahkan, “Kemudian kaitannya dengan atlet kedepannya, Menpora Dito Ariotedjo juga pernah menjadi keynote speaker dalam Talkshow Coaching Financial Planning untuk para atlet muda pada tahun lalu, bahwasanya masih terdapat beberapa atlet muda yang belum faham bagaimana mengelola keuangannya. Pemerintah dalam hal ini Kemenpora, memberikan dukungan dengan menyelenggarakan berbagai program seperti pelatihan mengelola keuangan, program magang bagi para atlet atau studi independen, dsb, agar ketika nanti atlet sudah tidak berada dalam masa keemasannya, atlet dapat menikmati hasilnya dan juga mandiri dalam keuangannya.” Imbuh Bayu Rahadian.
Sebagai statement penutup, narasumber yang pernah menjabat sebagai asisten deputi yang berurusan dengan pembibitan atlet muda ini mengatakan, “Terkait beasiswa atlet berprestasi, program-program Kemenpoa khususnya yakni sekolah khusus olahraga atau dll. Kemenpora memberikan fasilitas seperti asrama, dapat kesempatan sekolah tetap jalan, difasilitasi peralatan lainnya, ini sebagai bentuk dukungan dari pemerintah juga. Atau difasilitasi training camp di luar negeri. Hasilnya juga banyak olahragawan yang berprestasi, ada yang bisa studi sampai S2, ada yang rekomendasi TNI atau POLRI, ada yang menjadi PNS. Beberapa juga ada beasiswa yang diselenggarakan oleh Kemenkeu dan Kemendikbudristek, yaitu LPDP. Intinya yang penting adalah membentuk mental juara atlet dan dukungan dari lingkungan sekitar juga pemerintah.” Tutup Bayu Rahadian.(arp)