Surakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI mengikuti konferensi pers yang diselenggarakan di Media Center PB PEPARNAS XVII Tahun 2024. Bertempat di Royal Heritage Hotel, Surakarta, dengan tema “Peran Atlet Disabilitas Usia Pelajar Indonesia pada Peparnas XVII Tahun 2024 Menuju Proyeksi DBON”. Dihadiri oleh Asisten Deputi Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi, M. Aziz Ariyanto bersama para atlet binaan Sekolah Khusus Olahraga Disabilitas (SKODI) yang dikelola Kemenpora RI. (12/10)
Surakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI mengikuti konferensi pers yang diselenggarakan di Media Center PB PEPARNAS XVII Tahun 2024. Bertempat di Royal Heritage Hotel, Surakarta, dengan tema “Peran Atlet Disabilitas Usia Pelajar Indonesia pada Peparnas XVII Tahun 2024 Menuju Proyeksi DBON”. Dihadiri oleh Asisten Deputi Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi, M. Aziz Ariyanto bersama para atlet binaan Sekolah Khusus Olahraga Disabilitas (SKODI) yang dikelola Kemenpora RI. (12/10)
M. Aziz Ariyanto yang didampingi oleh peraih medali emas pada PEPARNAS XVII 2024, Atlet SKODI Ubaidillah Amsyar Juba (Atlet Para Renang Jawa Timur), Zahra Nur Azizah (Atlet Para Renang Jawa Timur), Pelatih Para Renang, Nonik Rahmawati, menyampaikan bahwa “Kemenpora RI mengelola Sentra SKODI dengan ada 4 (empat) fokus cabor yaitu para atletik, para badminton, para tenis meja, dan para renang. Fasilitas tidak dibedakan dengan yang able serta perlengkapan latih dan tanding pun disamakan dengan yang able, tentunya sesuai kebutuhan. Untuk Gizi, terus dilakukan pendampingan, monitoring dan tentunya evaluasi berkala disiapkan dari Universitas Gajah Mada (UGM), Pelatih pun disediakan yang terbaik, ada try out ke luar negeri yang kualitas ekosistem olahraganya di atas rata-rata Indonesia, sehingga kita bisa meningkatkan kualitas atlet kita, walaupun event disabilitas internasional masih belum banyak”, Ujar Aziz.
Pelatih Nonik Rahmawati, menambahkan “Walaupun Ubaidilah dan Zahra atlet baru di SKODI, mereka mengikuti pembinaan 1 s.d 2 tahun dan alhamdulillah di Peparnas ini bisa meraih emas, perak dan perunggu dan yang paling penting, mereka telah memecahkan rekor nasional. Ubaidillah di nomor 50 meter Gaya Kupu-kupu Putra S9 serta Zahra yang meraih 2 (dua) medali emas di nomor 100 meter Gaya Bebas dan 50 meter gaya punggung putri.” Sebut Nonik.
“Dukungan luar biasa diberikan oleh Kemenpora RI dan NPC Indonesia, termasuk pendampingan dari tim medis termasuk dokter spesialis rehabilitasi, yang menunjang optimalisasi kemampuan para atlet selama bertanding.” Tambah Nonik.(lis)