Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI melalui Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga menerima kunjungan kerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pontianak. Bertempat di Gedung PPITKON, Lantai 3, Kemenpora, kunjungan ini dalam rangka konsultasi terkait kebijakan pembinaan dan pengembangan olahraga di Pontianak.
Jakarta: (30/8) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI melalui Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga menerima kunjungan kerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pontianak. Bertempat di Gedung PPITKON, Lantai 3, Kemenpora, kunjungan ini dalam rangka konsultasi terkait kebijakan pembinaan dan pengembangan olahraga di Pontianak.
Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin, menyampaikan maksud kedatangannya, “Kami ingin berkonsultasi dengan Kemenpora terkait kebijakan pembinaan olahraga dan peningkatan sarana prasarana olahraga di Pontianak. Mohon saran dan rekomendasinya dalam mengelola potensi atlet di kota Pontianak.” Ujar Satarudin.
Kunjungan ini diterima oleh perwakilan dari Sekretariat Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Sumadi, perwakilan dari Asisten Deputi Standardisasi, Akreditasi, Sertifikasi, Prasarana dan Sarana Olahraga, Burhanuddin Luthfi bersama Cecep Sumarna dan tim, serta perwakilan dari Asisten Deputi Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi, Usman Ali Mustofa.
Menanggapi maksud kedatangan DPRD Kota Pontianak, Burhanuddin Luthfi menyampaikan, “Kami mempunyai Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Sebagai dukungan pemerintah daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat, maka pemerintah daerah membuat Desain Olahraga Daerah (DOD). Dalam DOD tergambar jelas langkah-langkah pembinaan yang akan dilakukan dengan terfokus kepada minimal 2 cabang olahraga yang diunggulkan di daerah. DOD juga menjadi dasar/pedoman untuk Kemenpora dalam memberikan rekomendasi pembangunan prasarana olahraga yang dibutuhkan daerah dalam membina olahraganya.” Jelas Burhanuddin.
Usman Ali Mustofa ikut menambahkan, “Kemenpora terdapat program pembinaan atlet mulai dari usia dini, yakni PPLP yang nantinya akan berubah nama, kemudian Kemenpora punya Cibubur Youth Athlete Training Center (CYATC) yang menjadi wadah pembinaan atlet elit pelajar. Di DOD dapat dituangkan juga pembinaan atletnya dalam sentra olahraga yang ada di daerah. Dan perlu kami infokan bahwa, DOD disusun berdasarkan data dan melibatkan perangkat daerah, akademisi, peneliti, dan lainnya” Ucap Usman.(arp)