Pugnator Yogyakarta Sport Tourism Taekwondo International Championship 2025 akan digelar pada 3-5 Oktober 2025 di GOR UNY, Yogyakarta. Ketua pelaksana event tersebut, Ong Stefanus, berkunjung ke kantor Kemenpora pada 23 Juli 2025. Kedatangannya diterima langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, beserta jajaran.
Jakarta: Pugnator Yogyakarta Sport Tourism Taekwondo International Championship 2025 akan digelar pada 3-5 Oktober 2025 di GOR UNY, Yogyakarta. Ketua pelaksana event tersebut, Ong Stefanus, berkunjung ke kantor Kemenpora pada 23 Juli 2025. Kedatangannya diterima langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, beserta jajaran.
Diskusi hangat terkait rencana penyelenggaraan event mengalir pada kesepakatan untuk lebih mengedepankan pengembangan industri olahraga pada event taekwondo bertaraf internasional tersebut. Target peserta sebanyak 2500 hingga 3000 orang dengan kontingen internasional lebih dari 5 negara akan memberi dampak ekonomi luar biasa untuk Indonesia, khususnya Yogyakarta sebagai tuan rumah. Banyak hotel, sarana transportasi, serta umkm yang akan diuntungkan melalui event tersebut.
"Event ini nanti akan dihadiri oleh 2500 hingga 3000 peserta. Belum lagi pendampingnya kadang bisa dua kali lipat dari jumlah peserta. Hotel, transportasi, dan umkm jelas akan terdampak dan diuntungkan.", ungkap Ong.
Belum lagi rencana panitia untuk mengajak peserta mendatangi tempat-tempat pariwisata seperti Candi Prambanan dan Borobudur yang mempesona, tentu tidak hanya dapat meningkatkan kekuatan pariwisata Indonesia, namun juga menyerap tenaga kerja (tour guide) yang lebih banyak dari hari-hari lainnya. Konsep sport tourism memang tidak pernah gagal menjadi magnet sebuah acara.
"Pokoknya jangan lupa ramaikan juga cara ini di media massa dan media sosial. Dengan begitu dampaknya akan jadi lebih besar. Kami pada dasarnya mendukung kesuksesan event ini.", ucap Raden Isnanta.
Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga mendukung penuh berbagai kegiatan yang diusung guna memberi dampak ekonomi. Kontribusi olahraga di sektor ekonomi nasional memang menjadi salah satu tujuan besar Kemenpora saat ini melalui Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga.
Olahraga tidak cukup hanya dijadikan gaya hidup saja, namun kemudian juga diminta untuk menciptakan prestasi, selain itu juga dituntut dapat memberi dampak bagi perekonomian. Adalah tantangan yang begitu besar jika hanya dilakukan sendirian. Olahraga berdampak ekonomi harus melibatkan berbagai pihak. Kerjasama pemerintah pusat, daerah, juga pihak swasta sangat dibutuhkan agar hasilnya maksimal.(uc)