Car Free Day: Tak Hanya Kurangi Polusi, tapi Juga Gerakkan Ekonomi

Banyak yang mengenal Car Free Day (CFD) sebagai ajang olahraga dan upaya mengurangi polusi. Tapi siapa sangka, di balik jalanan lengang tanpa kendaraan itu, berdenyut pula putaran ekonomi rakyat yang hidup setiap Minggu pagi. Car Free Day pertama kali digelar di Jakarta pada 22 September 2001. Kini, hampir setiap kota besar di Indonesia punya versi CFD-nya sendiri.

Car Free Day: Tak Hanya Kurangi Polusi, tapi Juga Gerakkan Ekonomi Car Free Day (CFD) kawasan Bundaran HI, Jakarta. (Sumber Foto: Hypeabis.id/Arief Hermawan)

Penulis: Suci Marta, Pranata Humas Ahli Muda Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga

Banyak yang mengenal Car Free Day (CFD) sebagai ajang olahraga dan upaya mengurangi polusi. Tapi siapa sangka, di balik jalanan lengang tanpa kendaraan itu, berdenyut pula putaran ekonomi rakyat yang hidup setiap Minggu pagi.

Car Free Day pertama kali digelar di Jakarta pada 22 September 2001. Kini, hampir setiap kota besar di Indonesia punya versi CFD-nya sendiri. Di Jakarta, CFD berlangsung setiap Minggu pukul 06.00–11.00 WIB di sepanjang Jalan Sudirman hingga MH Thamrin. Ribuan warga datang untuk berolahraga, rekreasi, hingga berbelanja di sepanjang jalur bebas kendaraan itu.

Menurut sejumlah laporan media, jumlah pengunjung CFD Jakarta pernah mencapai hampir 90 ribu orang pada 2020, dan sekitar 30 ribu pejalan kaki serta pesepeda pada Mei 2022. Angka ini bukan sekadar data, melainkan potensi besar yang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat.

Dari awalnya hanya tempat olahraga, CFD kini berkembang jadi ruang ekonomi rakyat. Pedagang kaki lima hingga pelaku UMKM hadir dengan aneka produk dan jasa: mulai dari minuman segar, makanan sehat, pakaian olahraga, jasa layanan konsultasi kesehatan, hingga ajakan bergabung pada komunitas olahraga.

Selain itu, tren “street photography olahraga” juga mulai tumbuh. Banyak fotografer lokal menawarkan jasa foto instan bagi warga yang ingin mengabadikan momen olahraga mereka, fenomena baru yang juga menambah perputaran uang di ruang publik.

Kebiasaan masyarakat yang mengunggah foto di media sosial juga memperkuat efeknya. Olahraga kini bukan cuma kebutuhan fisik, tapi juga bagian dari gaya hidup modern yang mendatangkan peluang ekonomi baru.

Awalnya, CFD digagas untuk mengurangi emisi dan mendorong transportasi ramah lingkungan. Namun kini, manfaatnya meluas dari menyehatkan tubuh, menyegarkan udara, hingga menggerakkan ekonomi masyarakat.

Dengan manajemen yang baik, CFD bisa menjadi “laboratorium ekonomi kreatif”, yaitu ruang bertemunya warga, pedagang, dan pelaku usaha olahraga untuk saling menguatkan.

Sumber:
1. Kompas.com, “Evaluasi Car Free Day Jakarta Berjalan Lancar Meski Masih Banyak Catatan” (25 Mei 2022)
2. Tempo.co, “Sudah Berlangsung Sejak 2001, Ini Sejarah Car Free Day di Indonesia” (22 September 2023)

BAGIKAN :
PELAYANAN