GOR Manahan Solo, Jawa Tengah menjadi saksi semaraknya pembukaan All Indonesian Basketball League (IBL) 2025 yang digelar pada Sabtu (16/8) bertepatan sehari sebelum peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Solo: GOR Manahan Solo, Jawa Tengah menjadi saksi semaraknya pembukaan All Indonesian Basketball League (IBL) 2025 yang digelar pada Sabtu (16/8) bertepatan sehari sebelum peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Suasana penuh semangat kemerdekaan terasa kuat, diawali dengan penampilan dance modern bertema merah putih yang menyemarakkan jalannya acara.
Mewakili Menteri Pemuda dan Olahraga, Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga, Raden Isnanta, hadir pada pembukaan kompetisi ini. Dalam momentum penting tersebut, Raden Isnanta juga melakukan penyerahan simbolis Piala IBL All Indonesian kepada pihak penyelenggara. Penyerahan piala secara simbolis ini menjadi wujud dukungan pemerintah terhadap pengembangan industri olahraga basket nasional. Prosesi berlangsung bersama dengan CEO IBL Junas Miradiarsyah, Wasekjend II DPP PERBASI Ratana Arya Krishnan, dan CEO Kuy Entertainment Edo Wicaksono.
Dalam kesempatan terpisah, Isnanta menyatakan optimismenya terhadap keberadaan IBL 2025 yang menjadi salah satu magnet ekonomi baru dalam industri olahraga Indonesia.
“Basket adalah olahraga yang cukup populer di Indonesia. Digandrungi anak muda. Kompetisi All Indonesian IBL 2025 ini bisa menarik masyarakat untuk membelanjakan uangnya menonton pertandingan yang seru dan menghibur. Basket ini salah satu olahraga yang jadi magnet ekonomi baru di ekosistem industri olahraga Indonesia”, beber Isnanta.
Gelaran All Indonesian IBL 2025 bukan hanya sekadar kompetisi di lapangan, melainkan sebuah industri yang kompleks. Aktivitas bisnis di balik layar seperti pemasaran, penjualan tiket, merchandise, sponsorship, dan hak siar kini menjadi tulang punggung utama roda ekonomi liga.
Sebagai informasi, Indonesian Basketball League (IBL) dan All Indonesian IBL adalah dua ajang yang berbeda. IBL merupakan liga utama basket profesional di Indonesia yang berlangsung satu musim penuh dan melibatkan pemain lokal, asing, serta naturalisasi. Sementara itu, All Indonesian IBL adalah turnamen khusus yang diikuti oleh klub-klub IBL namun hanya menggunakan pemain lokal asli Indonesia, tanpa kehadiran pemain asing atau naturalisasi. Pada tahun ini All Indonesian IBL menjadi panggung utama bagi para pemain lokal terbaik dari 13 klub IBL untuk unjuk kemampuan, bersaing, dan membuktikan diri di hadapan publik basket nasional.
Acara ini turut dihadiri oleh Wali Kota Solo Respati Ardi, FIBA Country Manager Indonesia Rufiana, serta tokoh basket nasional Yanuar Hadi Pranata, yang semakin menegaskan besarnya dukungan berbagai pihak terhadap kemajuan bola basket Indonesia.
Rangkaian seremoni kemudian dilanjutkan dengan pertandingan antara Kesatria Bengawan Solo melawan Hangtuah Jakarta, yang disambut meriah para penonton di GOR Manahan.(dnt/tb)