Jalan Santai Keliling Desa Wisata Lembur Pakuan : Sehatkan Badan, "Cuankan" Masyarakat Sekitar

Subang:  Peserta kegiatan Pengembangan SDM Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga mengunjungi Desa Lembur Pakuan pada Rabu (13/8). Desa yang terletak di  Kabupaten Subang ini menjadi salah satu destinasi wisata pedesaan yang sedang naik daun.

Lembur Pakuan pada awalnya seperti desa lainnya di Indonesia, akan tetapi dengan gotong royong dan dukungan dari pemerintah, masyarakat dan berbagai elemen lainnya, disulap menjadi desa wisata yang sangat fenomenal dengan daya tarik tersendiri.

Selain pemandangan sawah yang menghijau dan asri, juga terdapat beberapa taman yang bisa dikunjungi   yaitu Taman Bunisora, Bale Pamanah Raga, Taman Sukma Raga, Taman Nyawang Bulan, Taman Jaya Raga, Bale Badega Lembur, hingga Taman Campernik.

Untuk menikmati sudut-sudut Lembur Pakuan,  berjalan kaki menjadi pilihan terbaik. Perjalanan bisa mencapai 1 kilometer (lokasi terdekat) hingga 3 kilometer untuk lokasi terjauh. Selain berwisata, pengunjung sekaligus berolahraga santai.

Desa ini juga terkenal dengan  kekayaan budayanya. Keunikan desa ini adalah suasana perkampungan sunda yang ditata rapi dengan berbagai ornamen budaya khas, serta memiliki sistem kebersihan ketat yang menjadikan desa ini nyaris tanpa sampah.

Di balik Lembur Pakuan,  sosok Dedi Mulyadi atau biasa disebut KDM “Baba Aing” menjadi tokoh yang turut andil besar merubah Desa Sukasari menjadi Desa Wisata Lembur Pakuan.  Lembur Pakuan menjadi daya tarik wisata, menarik pengunjung yang ingin melihat langsung lokasi yang sering muncul di media sosial Dedi Mulyadi. Ramainya pengunjung dan banyaknya UMKM di sepanjang jalan desa, pada akhirnya  meningkatkan ekonomi warga sekitar. Bahkan pada hari-hari tertentu mereka bisa  “cuan”   mencapai 10 juta rupiah/hari.

Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Raden Isnanta memimpin langsung rombongan. Berkeliling Desa Wisata Lembur Pakuan bersama-sama menguatkan kekompakan, menyehatkan dan "mencuankan" ekonomi warga sekitar. Tentu saja peserta SDM juga belajar bagaimana mengembangkan potensi desa hingga menjadi desa wisata, bahkan ke depannya bisa menjadi desa wisata olahraga. (ltf/tb).