Padang: Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, membuka kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Suporter Sepakbola di Hotel Truntum, Kota Padang pada Rabu (3/9). Acara ini juga dihadiri Asisten Deputi Olahraga Profesional, POLDA Sumbar, PT I.League, PSSI, Owner Semen Padang, PSSI, Dinas OPD Provinsi/Kota Padang, Pelatih sepakbola serta perwakilan suporter Semen Padang.
Padang: Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, membuka kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Suporter Sepakbola di Hotel Truntum, Kota Padang pada Rabu (3/9). Acara ini juga dihadiri Asisten Deputi Olahraga Profesional, POLDA Sumbar, PT I.League, PSSI, Owner Semen Padang, PSSI, Dinas OPD Provinsi/Kota Padang, Pelatih sepakbola serta perwakilan suporter Semen Padang.
Kegiatan KIE Suporter Sepakbola ini merupakan bagian dari upaya Kemenpora, PT I.League, dan PSSI untuk membangun ekosistem suporter yang modern dan bertanggung jawab. Menurut Deputi Isnanta, klub-klub di Sumatera Barat dinilai sebagai contoh pembinaan terbaik yang pernah ditemui di Indonesia.
"Ekosistem pertandingan Liga 1 Semen Padang yg didalamnya ada suporter yg cukup fanatik, dinilai cukup baik dimana salah satu indikatornya tertibnya suporter, pengamanan yg rapi, organisasi suporter yg sdh semua berbadan hukum, dampak UMKM yang menggembirakan, komunikasi yg efektif dan terjalin baik antara pemilik klub, kepolisian, kesehatan, suporter, penyelenggara, dll", ujar Isnanta
Deputi Isnanta juga menyoroti masukan penting seputar pengelolaan suporter, termasuk rencana implementasi suporter “away” (bertandang ke kandang lawan). “Kami catat seluruh masukan dari suporter klub yang kami sambangi. Nantinya, Sumbar bisa jadi percontohan mulai dari pembatasan jumlah suporter away, pengamanan ketat, hingga penerapan aturan bertahap—demi keamanan dan transformasi positif sepakbola nasional,” tambah Isnanta.
Kegiatan serupa sebelumnya juga digelar di Samarinda, Bandung, dan sejumlah kota besar lainnya, menegaskan komitmen Kemenpora dan operator liga untuk menghadirkan liga yang makin modern dan aman. Setidaknya Rp39,5 triliun pertahun digelontorkan masyarakat Indonesia untuk berbagai kegiatan sepak bola, dengan lebih dari 25% warga aktif terlibat, berdasarkan data Kemenpora 2024.
Lewat program edukasi ini, diharapkan suporter Indonesia bisa menjadi mitra strategis klub dan federasi, tidak hanya sebagai penonton di tribun, namun juga agen perubahan untuk mendukung atmosfer pertandingan dan kemajuan industri olahraga nasional.(tb)