Indonesia memiliki keindahan alam pegunungan, tidak hanya menjadi daya tarik wisatawan, tetapi juga menjadi panggung utama bagi berkembangnya wisata olahraga atau sport tourism berbasis alam. Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan pegunungan di Indonesia semakin sering menjadi tuan rumah event olahraga bertaraf nasional maupun internasional.
Penulis: Tutut Bina S, Pranata Humas Ahli Madya pada Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga
Indonesia memiliki bentang alam pegunungan dari Sabang hingga Merauke. Keindahan alam pegunungan ini tidak hanya menjadi daya tarik wisatawan, tetapi juga menjadi panggung utama bagi berkembangnya wisata olahraga atau sport tourism berbasis alam. Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan pegunungan di Indonesia semakin sering menjadi tuan rumah event olahraga bertaraf nasional maupun internasional, memadukan keindahan alam dan semangat kompetisi yang memacu adrenalin.
Pegunungan di Indonesia menawarkan lanskap yang sangat beragam, mulai dari jalur pendakian menantang, lembah hijau, hingga puncak-puncak yang menyuguhkan panorama spektakuler. Kawasan seperti Gunung Merapi di Yogyakarta, Gunung Sindoro, Sumbing dan Dieng di Jawa Tengah, Gunung Menyan di Banyuwangi, hingga Sembalun di kaki Gunung Rinjani, Lombok, telah menjadi magnet bagi para pecinta olahraga alam seperti lari lintas alam (trail run), sepeda gunung (mountain bike), paralayang, hingga triathlon dan duathlon.
Penyelenggaraan event olahraga di kawasan pegunungan terbukti mampu menarik banyak wisatawan domestik maupun mancanegara setiap tahunnya, baik sebagai peserta maupun penonton. Misalnya, Specta Sindoro-Sumbing Triathlon & Duathlon di Wonosobo tahun 2024 diikuti 225 atlet dari dalam dan luar negeri, termasuk dari Inggris, Rusia, dan Italia. Sementara itu, International Paragliding Accuracy Championship (IPAC) di Banyuwangi diikuti oleh 87 atlet nasional dan luar negeri dari Rumania, Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Nepal. Jungle The Series 2024 sebuah rangkaian event lari trail di kawasan konservasi seluruh Indonesia yang bertujuan mengedukasi, mempromosikan, dan melestarikan alam melalui olahraga yang digelar di 13 kawasan konservasi di berbagai pulau di Indonesia, berhasil menghadirkan lebih dari 5000 peserta dari dalam dan luar negeri . Trail of The Kings di Samosir, event lari trail internasional di Danau Toba yang menggabungkan sport tourism, budaya, dan ekonomi kreatif mendatangkan 736 peserta dari dalam dan luar negeri. Event-event ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana promosi wisata yang efektif. Peserta dan penonton dapat menikmati keindahan alam, budaya lokal, serta kuliner khas daerah, sehingga memberikan pengalaman wisata yang utuh dan berkesan.
Dampak ekonomi dari penyelenggaraan event olahraga di kawasan pegunungan sangat signifikan. Kehadiran event internasional di kawasan pegunungan memberikan dampak ekonomi yang nyata, mulai dari peningkatan okupansi penginapan, penjualan produk UMKM, hingga penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.
Pertumbuhan wisata olahraga di kawasan pegunungan juga didukung oleh data kunjungan wisatawan yang terus meningkat. Berdasarkan data BPS, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2024 mencapai 13,9 juta, naik 19,05 persen dari tahun sebelumnya. Sementara perjalanan wisatawan domestik mencapai 8,98 juta, dan perjalanan wisatawan nusantara melonjak hingga 1,02 miliar perjalanan sepanjang tahun 2024. Kegiatan wisata olahraga di kawasan pegunungan menjadi salah satu kontributor dalam pertumbuhan ini, seiring tren gaya hidup sehat dan pencarian pengalaman wisata berbasis alam. Berbagai event sport tourism yang digelar selain mendatangkan wisatawan, juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di sektor akomodasi, transportasi, kuliner, dan produk lokal.
Keberhasilan event-event olahraga di kawasan pegunungan diharapkan terus berkelanjutan. Specta Sindoro-Sumbing Triathlon & Duathlon di Wonosobo menjadi agenda tahunan unggulan sport tourism di Jawa Tengah. Dengan rute yang melintasi perkebunan teh dan pemandangan pegunungan, event ini tidak hanya menguji fisik peserta, tetapi juga memperkenalkan keindahan alam Wonosobo ke dunia internasional. Keberhasilan event ini mendorong pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan promosi di tahun-tahun mendatang. Ajang IPAC di Gunung Menyan Banyuwangi 2024 juga menjadi bukti bahwa kawasan pegunungan Indonesia sangat kompetitif untuk event olahraga dunia. Selain mendatangkan atlet dari luar negeri, event ini juga memperkenalkan destinasi baru wisata dirgantara dan mencetak atlet-atlet paralayang lokal yang berprestasi. Sementara itu, Trail of The Kings di Samosir, event lari trail internasional di Danau Toba yang menggabungkan sport tourism, budaya, dan ekonomi kreatif, serta telah diakui secara global menawarkan rute menantang di kawasan pegunungan dan perbukitan Samosir dengan latar Danau Toba yang memesona. Event ini menjadi sarana promosi pariwisata Samosir yang efektif, menarik wisatawan baru datang petualang dari berbagai negara.
Tantangan Pengembangan Wisata Olahraga Kawasan Pegunungan
Pengembangan wisata olahraga di kawasan pegunungan juga menghadapi sejumlah tantangan. Tidak semua kawasan pegunungan mudah dijangkau, sehingga perlu pengembangan infrastruktur transportasi yang memadai. Fasilitas pendukung seperti penginapan, jalur olahraga, dan layanan kesehatan juga harus memenuhi standar internasional agar event berjalan lancar dan aman. Selain itu, penyelenggaraan event olahraga harus memperhatikan aspek konservasi lingkungan agar kelestarian alam pegunungan tetap terjaga. Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, swasta, komunitas olahraga, dan masyarakat lokal. Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan sport tourism di kawasan pegunungan. Pemanfaatan media sosial dan platform digital untuk promosi event dan destinasi wisata olahraga juga terbukti efektif menjangkau pasar internasional. Selain itu, penerapan konsep eco-sport tourism, yaitu integrasi antara olahraga dan ekowisata, menjadi kunci utama untuk menjaga keseimbangan antara manfaat ekonomi dan pelestarian alam.
Potensi wisata olahraga di kawasan pegunungan Indonesia sangat besar dan terus berkembang. Sinergi antara keindahan alam, penyelenggaraan event internasional, dan keterlibatan masyarakat lokal menciptakan ekosistem sport tourism yang berkelanjutan dan berdampak luas. Dengan pengelolaan yang tepat, kawasan pegunungan Indonesia tidak hanya menjadi destinasi wisata olahraga unggulan di Asia Tenggara, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan pelestarian lingkungan.(dari berbagai sumber)