Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia melalui Asisten Deputi Wisata Olahraga membuka kegiatan Pelatihan Manajemen Destinasi Wisata Olahraga dengan tema “Menciptakan SDM Unggul Penyelenggaraan Wisata Olahraga”, yang berlangsung di Hotel New Nuris, Bandar Lampung, Jumat (17/10). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam mengelola dan mengembangkan potensi wisata olahraga (sport tourism) secara profesional, kreatif, dan berkelanjutan.
Bandar Lampung: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia melalui Asisten Deputi Wisata Olahraga membuka kegiatan Pelatihan Manajemen Destinasi Wisata Olahraga dengan tema “Menciptakan SDM Unggul Penyelenggaraan Wisata Olahraga”, yang berlangsung di Hotel New Nuris, Bandar Lampung, Jumat (17/10).
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Deputi Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora RI, Raden Isnanta dan dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Bani Ispriyanto, yang juga memberikan sambutan atas nama Pemerintah Provinsi Lampung.
Sebelumnya, kegiatan diawali dengan laporan pelaksanaan yang disampaikan oleh Asisten Deputi Wisata Olahraga Kemenpora RI, Ibnu Hasan.
Dalam laporannya, Ibnu Hasan menjelaskan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 60 peserta yang merupakan anak-anak muda terbaik dari berbagai kabupaten/kota se-Provinsi Lampung, yang telah terpilih melalui proses seleksi ketat. Mereka terdiri dari pelaku wisata, pengelola destinasi, komunitas olahraga, serta perwakilan pemerintah daerah yang memiliki komitmen untuk mengembangkan potensi wisata olahraga di wilayahnya masing-masing.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam mengelola dan mengembangkan potensi wisata olahraga (sport tourism) secara profesional, kreatif, dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Raden Isnanta menegaskan bahwa wisata olahraga merupakan sektor strategis yang memiliki daya ungkit besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan penguatan citra pariwisata nasional.
“Melalui pelatihan ini, kita berharap muncul SDM unggul yang mampu mengelola destinasi wisata olahraga secara profesional, inovatif, dan berdaya saing global,” ujar Isnanta.
Pemerintah Provinsi Lampung melalui Bani Ispriyanto turut mengapresiasi langkah Kemenpora dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Ia menilai, Lampung memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata olahraga unggulan, mengingat kekayaan alam dan budaya yang dimilikinya.
“Kami menyambut baik pelatihan ini sebagai bentuk sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong tumbuhnya ekonomi berbasis wisata olahraga,” katanya.
Selain sesi pelatihan manajerial, kegiatan ini juga menghadirkan para narasumber yang kompeten di bidang sport tourism, manajemen destinasi, dan pengembangan event olahraga. Para narasumber memberikan berbagai materi strategis, mulai dari pemasaran destinasi wisata olahraga, pengelolaan event berbasis komunitas, hingga kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.
Menariknya, sebelum acara pembukaan, dilaksanakan penyambutan secara adat Lampung sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya lokal. Dalam prosesi tersebut, Deputi Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora RI, Raden Isnanta, dianugerahi gelar kehormatan dan nama panggilan adat “Raja Negarawan Puun” sebagai simbol penerimaan dan penghargaan dari masyarakat Lampung atas kontribusinya dalam pengembangan sport tourism di Indonesia.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, para peserta akan mengikuti kaji tindak (follow up activity) untuk menerapkan hasil pelatihan di daerah masing-masing. Kaji tindak ini menjadi sarana evaluasi dan penguatan implementasi program pengembangan destinasi wisata olahraga berbasis komunitas dan potensi lokal.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Kemenpora RI untuk mendorong peningkatan kapasitas insan pariwisata olahraga di seluruh Indonesia, guna mendukung program nasional pengembangan industri olahraga dan wisata berkelanjutan. (Tun)