Antusiasme warga tumpah ruah di Kabupaten Pringsewu, Lampung, saat ribuan orang mengikuti World Walking Day (WWD) 2025, pada Minggu (5/10/2025). Tak kurang dari 18.000 peserta memadati area acara yang diinisiasi KORMI Provinsi Lampung bersama KORMI Kabupaten Pringsewu. Acara ini tak hanya menggerakkan kaki, tapi juga menggerakkan ekonomi warga. Deretan bazar UMKM, penjual makanan lokal, hingga stand edukasi kesehatan ramai diserbu pengunjung.
Pringsewu: Antusiasme warga tumpah ruah di Kabupaten Pringsewu, Lampung, saat ribuan orang mengikuti World Walking Day (WWD) 2025, pada Minggu (5/10/2025). Tak kurang dari 18.000 peserta memadati area acara yang diinisiasi KORMI Provinsi Lampung bersama KORMI Kabupaten Pringsewu.
Acara ini tak hanya menggerakkan kaki, tapi juga menggerakkan ekonomi warga. Deretan bazar UMKM, penjual makanan lokal, hingga stand edukasi kesehatan ramai diserbu pengunjung. Sejak pagi, pelaku usaha kecil terlihat sumringah karena dagangannya laris manis.
Menurut Asisten Deputi Wisata Olahraga Kemenpora, Ibnu Hasan, kegiatan seperti ini punya nilai lebih dari sekadar olahraga. “Ayo kita semua berolahraga. Masyarakat Indonesia harus berkecukupan gerak! Tapi lebih dari itu, kegiatan ini juga menghidupkan ekonomi lokal,” ujar Ibnu.
WWD sendiri merupakan program internasional dari TAFISA (The Association For International Sport for All) yang mengajak masyarakat dunia untuk aktif bergerak selama 24 jam penuh di hari Minggu pertama Oktober. Setiap negara bebas berpartisipasi dengan aktivitas fisik apa pun, mulai dari berjalan, berlari, bersepeda, hingga mendayung untuk mewakili komunitasnya.
Di Pringsewu, konsep “olahraga sambil berdaya ekonomi” benar-benar terasa. Banyak peserta yang datang bersama keluarga, berbelanja produk lokal, dan menikmati suasana hiburan rakyat. Beberapa pelaku wisata setempat juga mengaku merasakan peningkatan pengunjung di akhir pekan tersebut.
Event ini menjadi bukti bahwa olahraga masyarakat tak hanya menyehatkan tubuh, tapi juga memperkuat roda ekonomi daerah. (uc)