Sport tourism kini menjadi gaya hidup global yang juga terus berkembang pesat di Indonesia, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap gaya hidup sehat dan pengalaman wisata yang autentik. Sport tourism tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga membuka peluang besar untuk mempromosikan daerah dan produk lokal secara lebih efektif dibandingkan metode promosi tradisional.
Penulis : Tutut Bina S, Pranata Humas Ahli Madya pada Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga
Sport tourism atau wisata olahraga adalah perjalanan ke suatu destinasi dengan tujuan utama berpartisipasi atau menyaksikan aktivitas olahraga, baik sebagai atlet, penonton, maupun pelaku usaha. Tren ini kini menjadi gaya hidup global yang juga terus berkembang pesat di Indonesia, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap gaya hidup sehat dan pengalaman wisata yang autentik. Sport tourism tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga membuka peluang besar untuk mempromosikan daerah dan produk lokal secara lebih efektif dibandingkan metode promosi tradisional.
Di Indonesia, sport tourism dapat ditemui dalam berbagai bentuk, mulai dari maraton, balap sepeda lintas alam, surfing, trail run, hingga olahraga tradisional seperti lomba dayung atau karapan sapi. Setiap event ini kerap mengusung tema unik yang memadukan keindahan alam, budaya lokal, dan semangat kompetisi. Contoh suksesnya antara lain Tour de Flores di Nusa Tenggara Timur, Tour de Borobudur di Jawa Tengah dan Bali Marathon. Event-event ini tidak hanya meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga menjadi ajang promosi produk unggulan daerah, mulai dari kuliner, kerajinan, hingga fashion.
Potensi ekonomi sport tourism di Indonesia sangat menjanjikan. Berdasarkan data Kemenparekraf, nilai ekonomi sport tourism pada diprediksi 2024 mencapai Rp18,79 triliun, dengan kontribusi terhadap total event pariwisata nasional diperkirakan mencapai 25–30 persen. Dunia internasional pun mengakui kekuatan sport tourism—menurut UNWTO, sektor ini menyumbang 10 persen dari total pengeluaran pariwisata global dan tumbuh hingga 17,5 persen per tahun hingga 2030. Pertumbuhan ini didorong oleh minat wisatawan yang tidak hanya mencari hiburan, tetapi juga pengalaman berkesan dan kesehatan.
Manfaat sport tourism bagi daerah sangat beragam. Selain meningkatkan citra destinasi, event olahraga juga membuka peluang ekspor produk lokal. Misalnya, di Tour de Singkarak, suvenir lokal seperti kopi, tenun, dan makanan khas dijual di sepanjang rute balapan. Saat event lari di Toraja, produk kopi lokal menjadi sponsor utama, memperkenalkan cita rasa Sulawesi kepada pelari dari berbagai negara. Kegiatan expo UMKM juga kerap digelar di sekitar event balap sepeda atau lari, sehingga pelaku usaha kecil mendapat kesempatan menjangkau pasar baru. Dengan demikian, sport tourism tidak hanya menggerakkan ekonomi kreatif, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal.
Mengapa Sport Tourism Efektif?
Sport tourism lebih efektif daripada iklan biasa karena membangun engagement emosional pdan pengalaman autentik. Salah satu bukti adalah penelitian Takata & Hallmann (2025) yang dimuat dalam jurnal internasional Event Management yang meneliti wisata olahraga Sumo di Tokyo. Penelitian ini menyoroti bahwa keaslian yang dirasakan di acara olahraga warisan (heritage sporting event) secara positif mempengaruhi emosi positif wisatawan, yang secara signifikan mempengaruhi niat dari mulut ke mulut dan pemahaman lintas budaya. Ini menunjukkan bahwa pariwisata olahraga memang dapat menumbuhkan keterlibatan emosional dan pengalaman otentik, menjadikannya alat yang ampuh untuk mempromosikan tujuan dibandingkan dengan iklan reguler.
Wisatawan yang mengikuti maraton atau bersepeda lintas alam akan membawa kenangan mendalam tentang destinasi tersebut—sesuatu yang tidak bisa diwujudkan oleh baliho atau brosur. Pengalaman langsung ini membuat mereka cenderung membagikan cerita di media sosial, mengundang teman, dan bahkan kembali lagi di masa depan. Selain itu, keterlibatan komunitas lokal menjadi daya tarik tersendiri. Event olahraga yang melibatkan warga setempat—baik sebagai panitia, pemandu, maupun pelaku usaha—akan menciptakan nuansa hangat dan keramahan yang khas.
Penelitian dan praktik di berbagai daerah menunjukkan bahwa sport tourism perlu dikelola secara berkelanjutan dan inklusif. Ini penting untuk memastikan bahwa keuntungan ekonomi tidak datang dengan mengorbankan degradasi lingkungan atau ketidaksetaraan sosial. Pemilihan lokasi strategis, investasi infrastruktur, dan keterlibatan masyarakat merupakan elemen kunci dalam mengintegrasikan pariwisata olahraga ke dalam rencana pembangunan ekonomi lokal, mempromosikan peningkatan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu manajemen pariwisata olahraga berkelanjutan dapat membantu membangun identitas unik sehingga meningkatkan daya tarik dan pengakuan internasional pada daerah-daerah lokal.
Kini saatnya daerah-daerah di Indonesia tidak lagi hanya mengandalkan baliho dan brosur, tetapi juga “sepatu lari” dan “sepeda” sebagai alat promosi. Sport tourism adalah masa depan promosi daerah yang sehat, kreatif, dan berdampak nyata—bagi destinasi, UMKM, dan seluruh masyarakat. Mari berharap, di masa depan, semakin banyak daerah yang memanfaatkan sport tourism sebagai strategi utama memperkenalkan keindahan dan keunikan Indonesia ke dunia. Sport tourism bisa jadi masa depan promosi Indonesia yang sehat, kreatif, dan berdampak nyata.