Data Olahragawan Profesional yang Berkualitas Dorong Pengembangan Industri Olahraga dan Kesejahteraan Olahragawan

Deputi Bidang  Pengembangan Industri Olahraga menggelar Sarasehan Sistem Informasi Pendataan Olahraga Profesional: Inisiasi Transformasi Tata Kelola Digital pada Kamis, 24 Juli 2025 di Hotel Maia, Tanah Abang, DKI Jakarta. Sarasehan ini mengusung tema "Integrasi ekosistem data olahraga profesional sebagai motor penggerak PDB Industri Olahraga yang inklusif dan berkelanjutan" dan menghadirkan berbagai narasumber ahli dari  Bepenas, Kementerian Komunikasi dan Digital, Badan Pusat Statistik  para praktisi dan asosiasi olahraga profesional.

Data Olahragawan Profesional yang Berkualitas Dorong Pengembangan Industri Olahraga dan Kesejahteraan Olahragawan Liga 1 Sepakbola sebagai salah satu industri olahraga profesional (Sumber: Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)

Jakarta : Deputi Bidang  Pengembangan Industri Olahraga menggelar Sarasehan Sistem Informasi Pendataan Olahraga Profesional: Inisiasi Transformasi Tata Kelola Digital pada Kamis, 24 Juli 2025 di Hotel Maia, Tanah Abang, DKI Jakarta.

Sarasehan ini mengusung tema "Integrasi ekosistem data olahraga profesional sebagai motor penggerak PDB Industri Olahraga yang inklusif dan berkelanjutan" dan menghadirkan berbagai narasumber ahli dari  Bepenas, Kementerian Komunikasi dan Digital, Badan Pusat Statistik  para praktisi dan asosiasi olahraga profesional.

Mahendra Arfan A,  narasumber dari Bapenas menjelaskan bahwa industri olahraga berkontribusi signifikan dalam penguatan ekonomi. Arfan memberikan contoh penyelenggaraan Asian  Games 2018. "Event Asian Games 2018 di Kawasan GBK membawa dampak ekonomi langsung di Jakarta pada kurun 2016-2018 hingga 22 trilyun. Ini baru Jakarta ya belum juga Palembangnya", papar Arfan. 

Melihat kontribusi industri olahraga pada perekonomian dan dampaknya bagi kesejahteraan masayarakat,   Arfan bahkan optimis industri olahraga  dapat menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan berfokus pada kawasan pengembangan ekonomi berbasis Industri olahraga. Arfan juga menekankan bahwa untuk dapat menyusun kebijakan industri olahraga yang "evidence based policy" ketersediaan data olahragawan profesional menjadi syarat mutlak. Bahkan data ini ke depan bisa digunakan sebagai dasar penyusunan peta jalan pembangunan industri olahraga.


Direktur Akselerasi Teknologi Pemerintahan Digital Daerah (TPDD), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Aris Kurniawan mengamini potensi ekonomi yang besar dari industri olahraga. "Industri olahraga harus besar, karena ekosistemnya besar. Pemerintah harus mampu menjadi fasilitator dan akselerator. Asosiasi bagus, ekosistem bagus, saya yakin industri olahraga cuan", beber Aris. Aris juga mengingatkan dalam penyusunan data olahraga profesional pentingnya integrasi data sehingga data dapat dimanfaatkan lintas sektor.

Sejalan dengan hal tersebut, narasumber BPS, Direktur Pengembangan Metodologi dan Survei, Kadarmanto  menekankan pentingnya kualitas data olahragawan profesional. "Data yang berkualitas harus memenuhi  kriteria relevansi, akurasi, aksesabilitas, koherensi dan keterbandingan, aktualitas dan tepat waktu serta interpretabilitas", beber Kadarmanto.

Kadarmanto juga menjelaskan bahwa Statistik berperan penting dalam setiap proses bisnis, yang semuanya bermuara pada Data-Driven Decision Making, oleh instansi swasta data digunakan untuk memperoleh profit sedangkan oleh pemerintah digunakan sebagai salah satu input penyusunan kebijakan. 

Dengan ketersedian data olahragawan yang profesional yang berkualitas diharapkan tersusun kebijakan pengembangan industri olahraga yang sesuai kebutuhan sehingga industri  olahraga dapat berkontribusi signifikan dalam PDB, meningkatkan kesejateraan masyarakat, termasuk olahragawan profesional itu sendiri.(tb)

BAGIKAN :
PELAYANAN