Kemenpora dan Kemenperin Bersinergi Agar Industri Olahraga Berkontribusi Signifikan pada PDB

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyambangi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk beraudiensi pada Senin, 28 Juli 2025. Bertempat di Ruang Ukir Lt.15, Kemenperin, Jakarta Selatan.

Kemenpora dan Kemenperin Bersinergi Agar Industri Olahraga Berkontribusi Signifikan pada PDB Audiensi Kementerian Pemuda dan Olahraga ke Kementerian Perindustrian di Ruang Ukir Lt.15, Kemenperin, Jakarta Selatan (28/7). (doc:prj)

Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyambangi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk beraudiensi pada Senin, 28 Juli 2025. Bertempat di Ruang Ukir Lt.15, Kemenperin, Jakarta Selatan, rombongan Kemenpora yang dipimpin Tenaga Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Raden Slamet Santoso diterima oleh Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita beserta jajaran. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Mitra Strategis yang telah dilaksanakan sebelumnya pada tanggal 21 Juli 2025 di Hotel Ambhara, yang membahas urgensi Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dalam sektor olahraga sebagai upaya meningkatkan kontribusi industri olahraga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Momen ini diharapkan menjadi awalan sinergi dan kolaborasi dalam membangun ekosistem industri olahraga nasional yang juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi. Selanjutnya, diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk menciptakan sistem pendukung yang terintegrasi bagi pertumbuhan industri olahraga nasional yang produktif dan berdaya saing.

Dalam pertemuan tersebut, Kemenperin menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendorong tumbuhnya industri olahraga.

Dirjen IKMA Reni Yanita menegaskan perlunya sinergi atar lembaga, “Perlu kita kuatkan sinergi, kolaborasi dengan Kemenpora dalam rangka penggunaan produk industri olahraga nasional pada kegiatan keolahragaan”, kata Reni.

Kemenperin melihat peluang strategis dalam memperluas ruang kolaborasi dengan Kemenpora, khususnya dalam promosi dan penguatan daya saing produk alat olahraga buatan dalam negeri. Selain itu, Kemenperin juga membuka peluang kerja sama dalam pengembangan kemitraan global dan perluasan akses pasar internasional bagi pelaku industri olahraga dalam negeri. 

Berdasarkan data BPS tahun 2022, estimasi uang yang beredar dalam ekonomi olahraga tahun 2023 tercatat sebesar Rp37,3 triliun atau sekitar 0,19 persen dari total PDB nasional. Angka ini masih tergolong kecil dan menunjukkan besarnya potensi yang perlu terus dikembangkan.

Asdep Olahraga Profesional, Yusup Suparman mengingatkan pentingnya jaringan dalam hubungan industri olahraga,“Perkembangan industri olahraga ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo. Sesuai arahan dari Menpora, persentase kontribusi industri olahraga terhadap total PDB nasional perlu ditingkatkan”, jelas Yusup.

Sinergi Kemenpora-Kemenperin diharapkan menjadi langkah konkret dalam mendorong pertumbuhan dan penguatan industri olahraga nasional. Ke depan, kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong tumbuhnya industri olahraga yang tidak hanya berorientasi pada prestasi, tetapi juga memperkuat peran industri olahraga dalam pembangunan ekonomi nasional. 

Turut hadir dalam audiensi Direktur Industri Aneka Kemenperin, Reny Meilany beserta jajaran. Dari Kemenpora turut hadir antara lain Asisten Deputi Olahraga Profesional Yusup Suparman, Asisten Deputi Pengelolaan Jasa, Sarana, dan Prasarana Olahraga Tri Winarno, serta Plt. Asisten Deputi Promosi dan Kemitraan Global Olahraga Indra Jayaatmaja.(praj/tb)

BAGIKAN :
PELAYANAN