Solo : Pada hari kedua pertandingan 48th Asian School Football Championships 2024 di stadion UNS Surakarta, terdapat dua match terselenggara. Yang mana, pada match pertama, berlangsung pertandingan antara Timnas Pelajar Thailand dengan Timnas Pelajar Malaysia dan berakhir dengan score kacamata 0-0. (4/11).
Solo : Pada hari kedua pertandingan 48th Asian School Football Championships 2024 di stadion UNS Surakarta, terdapat dua match terselenggara. Yang mana, pada match pertama, berlangsung pertandingan antara Timnas Pelajar Thailand dengan Timnas Pelajar Malaysia dan berakhir dengan score kacamata 0-0. (4/11).
Hujan deras di Stadion UNS seolah mengantarkan pada pertandingan selanjutnya, yakni pertandingan All Indonesia, antara Tim Pelajar Central Java dengan Timnas Pelajar Indonesia.
Pada babak awal pertandingan, Timnas Pelajar Indonesia nampak agresif untuk membobol gawang tim Pelajar Central Java. Terbukti di menit ke-39 babak pertama goal tercipta dari Timnas Pelajar Indonesia, dicetak oleh nomor punggung 9, atas nama Dika Adi Nurdiansyah. Ini menjadikan Timnas Pelajar Indonesia unggul dengan score 1-0 hingga peluit wasit berbunyi mengakhiri babak pertama.
Seakan ingin membalas ketertinggalan score di babak pertama, Tim Pelajar Central Java menjadi lebih agresif di babak kedua. Goal balasan tercipta pada menit ke-55 dari tim Central Java, oleh Setya Dwi Saputra. Tidak ingin bertahan lama dengan score kembar, di menit ke-65, Setya Dwi Saputra kembali mencoba merangsek gawang Timnas Pelajar Indonesia, namun sayangnya tendangan pemain bernomor 9 itu dinilai offside. Menuju tambahan waktu 4 menit, score masih awet imbang bertahan 1-1 hingga pertandingan berakhir.
Ditemui selepas pertandingan, Usman Ali Mustofa selaku Koordinator Persiapan Kontingen 48th ASFC 2024 menyampaikan apresiasinya terhadap pertandingan kedua tim yang dinilainya seru, dan relative imbang secara kualitas pemain. Berdasarkan pengamatannya, ia menilai Tim Pelajar Central Java secara mental lebih unggul. Hal itu dikarenakan pertandingan kali ini merupakan pertandingan kedua bagi mereka yang mana di hari sebelumnya, sempat menghadapi Timnas Pelajar Thailand. Di samping, mereka juga tidak dibebani untuk juara, sehingga lebih plong secara mental dan tanpa tekanan dalam bermain.
“Timnas Pelajar Indonesia, meskipun dari skill pemain di atas dari Tim Central Java tapi secara mental ini merupakan pertandingan pertama buat Timnas Pelajar Indonesia. Jadi itu membebani juga untuk mereka. Bagaimana mentality of the game harus dimiliki. Jadi ketika masuk ke lapangan aspek nervous masi dimiliki oleh Timnas Pelajar Indonesia. Sedangkan untuk tim Central Java sudah keluar dari zona itu. Jadi yang central Java itu lebih tanpa tekanan/ beban mainnya. Kita lihat central Java secara mental lebih unggul.”
Ke depan pria pecinta tanaman hias ini berharap Timnas Pelajar Indonesia dapat lebih mempersiapkan mental agar lebih siap di pertandingan selanjutnya. Ia sedikit mengkritik aspek taktikal dari pemain Indonesia kali ini yang dinilainya belum mengeluarkan permainan terbaiknya,
“Untuk aspek taktikal sepertinya belum menemukan bentuk permainan terbaik dari Timnas Pelajar Indonesia. Kita lihat dari formasi yang digunakan juga dinamis berubah-ubah, tapi hampir semuanya tidak berjalan. Masih sering salah passing, salah koordinasi. Nah aspek-aspek itu kuncinya ada di aspek mental yang belum terlalu nyaman. Mudah-mudahan ke depan aspek mental nyaman, biasanya lebih rileks mainnya.”(wes)