Bisnis, Networking dan Promosi? Semua ada di Sportpreneur Kemenpora 2025

Jakarta : Lebih dari 400 peserta antusias mengikuti Pelatihan Pelaku Industri dan Pengelola Sarana dan Prasarana Olahraga Kemenpora dengan tema “Empowering Sportpreneur for Sport Industry Growth” yang digelar oleh Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora RI. Kegiatan berlangsung selama dua hari, Kamis dan Jumat, 11–12 September 2025, di The Belezza Suites Jakarta dan menerapkan format hybrid yang memungkinkan partisipasi dari berbagai daerah.

Bisnis, Networking dan Promosi? Semua ada di Sportpreneur Kemenpora 2025 Jansen Ongko, founder APKI saat memberikan materi pada pelatihan Sportpreneur

Jakarta :  Lebih dari 400 peserta antusias mengikuti Pelatihan Pelaku Industri dan Pengelola Sarana dan Prasarana Olahraga Kemenpora dengan tema “Empowering Sportpreneur for Sport Industry Growth” yang digelar oleh Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora RI. Kegiatan berlangsung selama dua hari, Kamis dan Jumat, 11–12 September 2025, di The Belezza Suites Jakarta dan menerapkan format hybrid yang memungkinkan partisipasi dari berbagai daerah. 

Acara dibuka oleh Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga, Raden Isnanta yang didampingi Asisten Deputi Pengelolaan Jasa, Sarana dan Prasaran Olahraga Tri Winarno.

Isnanta menekankan pentingnya strategi dalam pengembangan industri olahraga.

"Venue eks PON dan fasilitas olahraga lainnya harus dimanfaatkan secara maksimal, tidak hanya untuk kegiatan olahraga, tetapi juga untuk penyelenggaraan event musik, kuliner, dan hiburan lainnya agar tidak terbengkalai. Pengembangan industri olahraga tidak terbatas pada peran atlet dan pelatih saja, tetapi juga melibatkan profesional media, hiburan, dan sektor kreatif lainnya", ujar Isnanta.

Isnanta juga menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam pengembangan industri olahraga.

"Saat ini, industri olahraga telah masuk dalam 10 besar bisnis potensial di Indonesia. Maka, kolaborasi dan partisipasi aktif dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk memajukan industri olahraga nasional", sambung Isnanta.

Selama pelatihan, ratusan peserta mendapatkan materi strategis dari para narasumber berpengalaman. Mereka belajar langsung tentang manajemen sarana & prasarana olahraga (Meina Fatriani Paloh, Dirut PT Jakabaring Sports City), pengembangan bisnis partnership dan industri olahraga (Ferry Kono, Direktur LPDUK/INASPRO), pengembangan sportpreneurship (Jansen Ongko, Founder APKI), event management (Monalisa Eka Shinta, Sekjen Asosiasi Karnaval Indonesia), digitalisasi & jejaring pemasaran olahraga (Iwan Kurniawan), serta strategi kemitraan lembaga industri olahraga (Brigjen Pol. Raden Slamet).

Kegiatan berjalan lancar dan interaktif. Di akhir pelatihan, lima peserta terbaik mendapat cinderamata spesial sebagai penghargaan atas nilai post test tertinggi dalam penilaian panitia. 

Program ini diharapkan dapat memacu kemunculan sportpreneur muda dan pengelola profesional, sehingga industri olahraga Indonesia makin siap bersaing di era digital dan global. Antusiasme peserta selama kegiatan menumbuhkan optimisme akan pesatnya pertumbuhan industri olahraga nasional, yang kini kontribusinya mencapai 0,19% terhadap PDB Indonesia.
(tb)

BAGIKAN :
PELAYANAN