Kemenpora Upayakan Integrasi Data Keolahragaan untuk Perumusan Kebijakan yang Tepat Sasaran

Kemenpora menggelar Koordinasi Pendataan Pengelolaan Jasa, Sarana dan Prasarana Olahraga pada Jumat (15/8) di Belezza Suites Hotel Jakarta. Acara bertema "Mengembangkan Ekosistem Industri Olahraga Nasional yang Kuat dan Berdaya Saing" ini bertujuan untuk menghimpun masukan mengenai rancangan petunjuk teknis pendataan industri olahraga nasional.

Kemenpora Upayakan Integrasi Data Keolahragaan untuk Perumusan Kebijakan yang Tepat Sasaran Staf Khusus Menpora Bidang Inovasi dan Tata Kelola Birokrasi, Chaerany Putri (kiri) memberikan pandangannya tentang pendataan industri olahraga. (doc:tb)

Jakarta: Kemenpora menggelar Koordinasi Pendataan Pengelolaan Jasa, Sarana dan Prasarana Olahraga pada Jumat (15/8) di Belezza Suites Hotel Jakarta.

Acara bertema "Mengembangkan Ekosistem Industri Olahraga Nasional yang Kuat dan Berdaya Saing" ini bertujuan untuk menghimpun masukan mengenai rancangan petunjuk teknis pendataan industri olahraga nasional. Berbagai masukan tersebut diharapkan mampu menyempurnakan ruang lingkup, metodologi, dan instrumen pendataan industri olahraga.

Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga dalam pembukaan acara mengingatkan pentingnya integrasi data keolahragaan.

"Untuk pendataan, sekarang ada Satu Data Indonesia, Kemenpora jangan sampai datanya tumpang tindih. Harus ada satu data Kemenpora, bidang Olahraga", ujar Isnanta.

Mengundang BPS, ahli dan pemangku kepentingan lintas unit kerja di Kemenpora, kegiatan ini juga untuk membangun sinergi lintas sektor dalam mendukung pendataan industri olahraga nasional.

Staf Khusus Menpora Bidang Inovasi dan Tata Kelola Birokrasi, Chaerany Putri dalam paparannya menegaskan hal tersebut.

"Kita butuh koordinasi untuk pendataan olahraga, sebagai contoh untuk KBLI sekarang masih tumpang tindih dengan Kemenpar dan Ekraf. Juga terkait dengan IPO dan IPP kita harus koordinasi dengan Bappenas", beber Putri.

Asdep Pengelolaan Jasa, Sarana dan Prasarana Olahraga Tri Winarno menegaskan pentingnya pendataan dan kaitannya dengan penguatan ekosistem industri olahraga.

"Pendataan ini penting untuk penguatan ekosistem industri olahraga. Ini juga erat kaitannya dengan standarisasi. Berbagai pelaku industri olehraga harusnya kita dorong untuk adanya sertifikasi. Industri olahraga secara umum belum ada KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) yang penting untuk penguatan ekosistem industri olahraga", beber Tri.

Pendataan industri olahraga ini rencananya mencakup Data Venue/gor/lapangan, Data Pelaku Industri Olahraga, Data SDM Olahraga, Data Rumah Tangga sebagai Konsumen Olahraga, Data Wisata Olahraga dan Data Promosi&Kemitraan Global Industri Olahraga. Ketersediaan data industri olahraga diharapkan berdampak pada perumusan kebijakan yang tepat sasaran. (tb)

BAGIKAN :
PELAYANAN