Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus memperkuat ekosistem industri olahraga nasional lewat penyusunan standar usaha jasa penyelenggara event olahraga. Kegiatan yang mengangkat tema "Membangun Ekosistem Industri Olahraga yang Profesional dan Berdaya Saing melalui Standarisasi Usaha Jasa Penyelenggara Event Olahraga” digelar di Good Rich Suites Hotel, Jakarta, Senin (13/10/2025).
Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus memperkuat ekosistem industri olahraga nasional lewat penyusunan standar usaha jasa penyelenggara event olahraga. Kegiatan yang mengangkat tema "Membangun Ekosistem Industri Olahraga yang Profesional dan Berdaya Saing melalui Standarisasi Usaha Jasa Penyelenggara Event Olahraga” digelar di Good Rich Suites Hotel, Jakarta, Senin (13/10/2025).
Hadir sebagai mitra strategis diantaranya Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Standardisasi Nasional (BSN), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pelaku usaha event olahraga, media olahraga, asosiasi sektoral, akademisi, dan praktisi olahraga.
Asisten Deputi Pengelolaan Jasa, Sarana, dan Prasarana Olahraga Kemenpora Tri Winarno dalam laporan pembukaan menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam membangun standar usaha jasa event olahraga.
“Standar ini akan menjadi bagian penting dari ekosistem regulasi industri olahraga nasional. Harus berbasis data, sehingga mampu mendorong profesionalisme, investasi, dan daya saing industri olahraga Indonesia di kancah global,” ujar Asdep Tri.
Rapat koordinasi dibuka oleh Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora Raden Isnanta. Dalam sambutannya Deputi Isnanta menyoroti peran penting industri olahraga dalam menggerakkan ekonomi nasional. Adanya standarisasi ini dapat mempermudah dalam perijinan penyelenggaran event olahraga, keamanan dan sebagainya.
“Industri olahraga sangat penting sebagai pendukung pembudayaan olahraga dan peningkatan prestasi. Dampak industri olahraga diharap dapat menyejahterakan para pelaku industri olahraga, atlet dan masyarakat. Dampaknya selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo yaitu membuka lapangan pekerjaan,” jelas Deputi Isnanta.
Dalam kegiatan ini, sejumlah narasumber diberikan waktu untuk berbagi pandangan, antara lain, Direktur Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei BPS RI Kadarmanto, Perwakilan dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia Bidawi Hasyim, Sekjen Asosiasi Karnaval Indonesia Monalisa Eka Shinta, Perwakilan dari BNSP Muhammad Nur Hayid, dan Perwakilan dari BKPM Abi Al Irsyad.
Salah satu narasumber, Sekjen Asosiasi Karnaval Indonesia Monalisa Eka Shinta menekankan pentingnya tentang inovasi penyelenggaran event profesional.
“Event olahraga merupakan salah satu kunci strategis brand activation yang mampu menunjukkan nilai, menyampaikan cerita, serta membangun koneksi emosional dengan masyarakat. Dengan pendekatan berbasis data, setiap event dapat diukur dari jumlah pengunjung hingga perputaran ekonominya,” jelasnya.
Monalisa juga menegaskan bahwa event olahraga yang dikelola secara profesional dan berstandar akan memiliki dampak ekonomi yang lebih besar serta berpotensi berkelanjutan.
“Dengan kolaborasi yang kuat antara pelaku industri, komunitas, dan pemerintah, event olahraga dapat bertahan dan menimbulkan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat,” tutup Monalisa. (Prj)