Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar Pelatihan Sportpreneur Bagi Pelaku Industri Olahraga Tingkat Nasional 2025, pada Rabu (6/8). Kegiatan ini berlangsung secara hybrid di Hotel Belezza Jakarta. Antusias peserta cukup tinggi, tercatat lebih dari 300 orang mendaftar untuk mengikuti pelatihan ini.
Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar Pelatihan Sportpreneur Bagi Pelaku Industri Olahraga Tingkat Nasional 2025, pada Rabu (6/8). Kegiatan ini berlangsung secara hybrid di Hotel Belezza Jakarta. Antusias peserta cukup tinggi, tercatat lebih dari 300 orang mendaftar untuk mengikuti pelatihan ini.
Adapun materi yang disampaikan pada pelatihan ini diantaranya (1) Bisnis Olahraga Bidang Jasa/Jasa Event Olahraga dengan narasumber Direktur INASPRO Ferry Kono dan Founder APKI Jansen Ongko; (2) Promosi dan Pemasaran Industri Olahraga oleh Wakil Ketua Asosiasi Karnaval Indonesia Monalisa Eka Shinta; (3) Bisnis Olahraga Bidang Produk/Pengembangan Produk Olahraga oleh Waketum Asosiasi Peralatan dan Pakaian Olahraga Indonesia (Equinoc); (4) Inovasi Industri Olahraga oleh CEO DASH Sport Ananda Aryaguna dan Manager Marketing PT Bangun Kelola Olga Iwan Kurniawan; dan (5) Pengelolaan Manajemen Usaha/Lembaga oleh Waketum PSSI Ratu Tisha dan Praktisi Industri Olahraga Ardima Rama Putra Rima.
"Salah satu tujuan pelatihan ini adalah agar terbentuk jaringan kerjasama antar pelaku industri olahraga", ucap Asisten Deputi Pengelolaan Jasa, Sarana, dan Prasarana Olahraga Kemenpora,Tri Winarno.
Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, menegaskan besarnya potensi yang bisa digarap di sektor ini. "Sebanyak 30 persen penduduk Indonesia gemar berolahraga, maka pasar industri olahraga sebenarnya sangat besar. Ditangan kalian, para pelaku industri olahraga, pemerintah menitipkan tumbuhnya industri olahraga di Indonesia", beber Isnanta.
"Industri olahraga mulai tahun ini harus melaju cepat, karena di luar negeri sudah melaju kencang. Di Amerika, industri olahraga telah membantu PDB (Produk Domestik Bruto) sebanyak 3 persen. Sementara di Indonesia ada di angka 0,19 persen", tambahnya.
Pada tahun 2025, pemerintah memiliki fokus besar untuk pengembangan industri olahraga Indonesia dengan adanya Deputi Pengembangan Industri Olahraga di Kemenpora RI. Dulu, olahraga boleh jadi digunakan sebagai alat politik, namun saat ini olahraga adalah alat ekonomi. Olahraga diharapkan dapat menjadi tumpuan perekonomian nasional. Olahraga tidak hanya untuk dijadikan gaya hidup dan mencetak prestasi olahraga saja, namun jauh daripada itu, olahraga juga dapat menggerakkan perekonomian masyarakat.
Tampak juga hadir pada pembukaan pelatihan tersebut, Tenaga Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Hubungan Antar Lembaga, Raden Slamet Santoso. (uc/tb)