Kemenpora dan Kemenperin Bahas Peningkatan Daya Saing Industri Alat Olahraga Lokal

Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik Kementerian Perindustrian menggelar audiensi virtual via Zoom pada Rabu (12/6/2025). Pertemuan ini digelar dalam rangka mendukung peningkatan kualitas dan daya saing industri alat olahraga dalam negeri.

Kemenpora dan Kemenperin Bahas Peningkatan Daya Saing Industri Alat Olahraga Lokal Kemenpora menerima audiensi melalui zoom dari BBSPJIKB Kemenperin, Kamis (13/6). (dok:UC)

Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar audiensi virtual via Zoom pada Rabu (12/6/2025). Pertemuan ini digelar dalam rangka mendukung peningkatan kualitas dan daya saing industri alat olahraga dalam negeri.

Audiensi ini dihadiri Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora Raden Isnanta, Staf Ahli Hubungan Daerah, Pusat, dan Internasional Kemenpora Suyadi Pawiro, Asdep Pengelolaan Jasa, Sarana, dan Prasarana Olahraga Kemenpora Tri Winarno, serta Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik Kemenperin Jonni Afrizon.

"Produk lokal meskipun sudah SNI, masih kalah citranya dibandingkan produk impor. Oleh karena itu dibutuhkan dorongan untuk penggunaan produk dalam negeri di berbagai event olahraga," ujar Jonni dalam pertemuan.

Sementara itu, Deputi Isnanta menekankan pentingnya menggarap pasar sekolah dan masyarakat sebagai pengguna utama alat olahraga. "Pelatnas butuhnya tidak banyak dan alat yang digunakan pun harus menyesuaikan standar pertandingan. Yang besar itu pasarnya di sekolah dan masyarakat," jelasnya.

Isnanta juga menyampaikan bahwa Kemenpora tengah mendorong kemudahan perizinan event olahraga. Harapannya, semakin banyak event digelar, semakin tinggi pula permintaan terhadap produk olahraga dalam negeri.

Staf Ahli Suyadi Pawiro menambahkan pentingnya pemetaan produk yang akan dijadikan model kerja sama. "Kita bisa mulai dari satu atau dua produk dulu," katanya.

Menariknya, berdasarkan Laporan Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) 2024, sepatu dan pakaian menjadi dua barang olahraga teratas yang dibeli masyarakat. Laporan itu juga mencatat peningkatan signifikan belanja jasa olahraga oleh masyarakat pada 2024, diduga karena banyaknya event olahraga yang digelar.

Pertemuan ini rencananya akan dilanjutkan dengan pembahasan teknis kerja sama melalui MoU. Harapannya, industri olahraga nasional bisa tumbuh lebih kuat dan berkontribusi besar terhadap perekonomian.(uc)

BAGIKAN :
PELAYANAN